Pendekatan Manajemen Proyek Prospektif dalam Pengelolaan Proyek Data Center NDP

2/27/20254 min read

Salah satu kawasan industri yang lagi booming adalah kawasan Ekonomi khusus Nongsa Digital Park, sebuah kawasan yang berada di ujung utara Indonesia berbatasan Singapura dan Malaysia (Johor Bahru) menjadi primadona bagi investor data center. Berbekal luas area mencapai 166,45 HA, KEK NDP mentargetkan investasi di atas 39,9 Trilliun dan keperluan daya listrik mencapai 500 megawatt.

Salah satu kawasan industri yang lagi booming adalah kawasan Ekonomi khusus Nongsa Digital Park, sebuah kawasan yang berada di ujung utara Indonesia berbatasan Singapura dan Malaysia (Johor Bahru) menjadi primadona bagi investor data center. Berbekal luas area mencapai 166,45 HA, KEK NDP mentargetkan investasi di atas 39,9 Trilliun dan keperluan daya listrik mencapai 500 megawatt.

Salah satu kawasan industri yang lagi booming adalah kawasan Ekonomi khusus Nongsa Digital Park, sebuah kawasan yang berada di ujung utara Indonesia berbatasan Singapura dan Malaysia (Johor Bahru) menjadi primadona bagi investor data center. Berbekal luas area mencapai 166,45 HA, KEK NDP mentargetkan investasi di atas 39,9 Trilliun dan keperluan daya listrik mencapai 500 megawatt.

Berikut ada beberapa infrastruktur yang ada di dalam Data Center:

  1. Kabel Fiber Optik yang menghubungkan Data center dengan supergrid

  2. Pos Security dengan keamanan 24/7

  3. MMR atau Meet ME Room yaitu sebuah ruangan untuk data hall yang memuat Racking system (ratusan rack Data) dan saling berhubungan

  4. Server Room, yaitu sebuah ruangan dengan humidity yang di kontrol dengan ketat. Inilah jantung nya dari data center, yang memuat berbagai data dari seluruh pelanggan dan memproses data setiap detiknya.

  5. Transormer Room yaitu sebuah alat kelistrikan yang berfungsi menurunkan dari tegangan tinggi ke tengangan medium atau tegangan mendium ke tegangan tinggi. Dirangkaian kelistrikan, transformer room berada setelah gardu induk dan sebelum masuk ke main grid data center.

  6. UPS atau uninterruptable power supply (UPS) adalah sebuah alat kelistrikan yang mempunyai fungsi sebagai backup power (tier ke 3) ketika sumber listrik dari luar data center blackout, di dalam skenario blackout, UPS akan otomatis dalam posisi aktif mengalirkan listrik dari baterainya, selama paling tidak setengah jam samapai menunggu listrik dari backup generator diaktifkan

  7. Backup Generator atau Insternal power supply adalah sebuah pembangkit Listrik di dalam data center (tier ke 4) yang berfungsi mengambil alih supply power di data center setelah supply power utama listrik padam. Backup generator pada pronsip nya di rencanakan mempunyai kapasitas double dari kebutuhan daya listrik di data center, oleh karena itu sebagai backbone terakhir backup generator memerlukan tempat yang luas dan pasokan bahan bakar (diesel atau gas) yang mencukupi.

  8. Sistem pemadam api yang memakai teknologi fire suppression system yaitu sistem pemadam kering yang memadamkan api dengan mengurangi kadar oksigen dan menyerap panas tanpa meninggalkan residu atau merusak peralatan elektronik. Dry fire suppression system tepat digunakan di data center karena adanya peralatan-peralatan elektronik yang rentan apabila menggunakan sistem pemadam api konvensional.

  9. Network Operation Center (NOC) adalah sebuah ruangan komando (command center) berfungsi untuk mengawasi performa, pergerakan data, keamanan dan keseluruhan infrastruktur yang di sebutkan di atas.

Secara generic, infrastruktur data center memerlukan waktu pembangunan 2-3 tahun untuk kapasitas 40-60 megawatt. Hall ini di pengaruhi infrastruktur data center yang komplek serta teknologi yang di gunakan lebih maju dari teknologi konstruksi pada umumnya. Sedangkan dari sisi eksternal, penyediaan daya listrik (Tier 1 dan Tier 2) dari pemerintah (dalam hal ini PLN - Tier 1) dan swasta/ Indeoendent Power (Tier 2) sangat penting mengingat kebutuhan daya yang besar untuk sebuah data center beroperasi.

Disisi lainnya, di karenakan sistem pendingin yang memerlukan jumlah air yang besar oleh karena itu penyediaan air dari external menjadi faktor penting lainnya. Hitungan per tahun, sebuah data center memerlukan jutaan kubik air untuk menjaga suhu dan menetralisir panas yang di hasilkan peralatan IT di server room.

Rangkaian infrastruktur yang kompleks dan singkatnya durasi pembangunan, memerlukan project management methodologhy yang tepat agar memenuhi dari 3 aspek yaitu waktu, budget dan kualitas. Berdasarkan Project Management Book of Knowladge (PMBOOK) 7th Edition, ada 12 Pronsip Project management yaitu (lihat info grafis)

Di karenakan waktu menjadi faktor kunci dalam Pembangunan data center, faktor adaptasi dan ketahanan (adaptability and resillience) terhadap faktor-faktor internal dan eksternal di Projectmanagement methodology menjadi penting.

Pada umumnya dalam proses konstruksi Data Center tidak jarang terjadi perubahan engineering dan requirement. Hal ini menyebabkan waktu yang semula di sepakati tidak lagi menjadi variabel yang tepat. Oleh karena itu beberapa kemampuan yang adaptif dan dapat bertahan di perlukan sebagai berikut:

  1. Beradaptasi dengan perubahan dengan meresponse dengan cepat

  2. Peningkatan dan pembelajaran dari lesson learn

  3. Kemampuan knowladge di Tingkat medium keatas terhadap adaptasi engineering

  4. Inspeksi yang mendalam dan komprehensif untuk mengidentifikasi adanya improvement

  5. Diversifikasi kemampuan dari project team

  6. Komunikasi intensif intra team

  7. Top management support

  8. Solutif design untuk memberikan solusi bagi percepatan dan pembiayaan.